Rabu, 18 Maret 2015

Penjara

Diruangan ini seperti aku terpenjara, selembar kasur dan pembungkusnya berwarna merah muda, satu buah guling dan dua buah bantal terbungkus lusuh, petak kos berukuran 2x3 meter terbungkus cat berwarna biru.. ku saat ini terbaring di dalamnya. Dari pagi sampai saat ini hanya tergeletak seperti burung dalam sarang tanpa makanan, hanya sebotol air yang menjadi teman penghapus dahaga..
Diri ini sudah terbiasa seperti ini, perut ini sudah lupa kapan dia merasa lapar dan kapan dia merasa kenyang, dunia luar tidak terlihat luas karena hanya sebatas hp yang ku pegang, dan dunia itu tidak seluas layar 5,5 in..
Apa yang ku punya? Hanya sebuah kenangan dan harapan.. ku berharap semua badai yang ku lalui segera berakhir dan menjadi pelangi yang berwarna cerah..
Sebutir nasi sangat berharga bagiku, oleh karena itu ketika ku memilikinya ku balas dendam seperti ku gak pernah melihatnya..
Ku gak paham dengan ini semua, apakah cobaan atau hukuman, berada ku di ruang seperti penjara yang berwarna biru dengan kipas gantung kecil berwarna putih.. hanya bisa terbaring menikmati semua gundah gulana dan kegelisahan hidup yang ku alami.. nyayian indah pun sudah tidak terdengar merdu, semua terdengar sendu tanpa gairah sedikitpun.
Semua akan berakhir atau harus aku yang mengakhiri.. hela nafasku sudah semakin panjang otak ku sudah berputar kencang, sudah tidak kurasakan pengap dan gerahnya ruangan ini. Yang ku rasakan hanyalah kegelisahan dan kekhawatiran.. inilah penjara biru untuk ku..
Jakarta, 18 Maret 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar